PEMIMPIN YANG MENJADI BERKAT
Renungan Pagi, 29 Agustus 2021
♪GB. 215 : 1 – Berdoa
Mikha 3 : 1-4
Mereka sendirilah nanti akan berseru-seru kepada TUHAN, tetapi Ia tidak akan menjawab mereka; (ay. 4)
“Hidup ini adalah anugerah Tuhan”. Persoalannya ialah apakah hidup yang merupakan anugerah itu menjadi anugerah bagi sesama? Tentu jawabnya bisa “ya”, atau “tidak”! Tergantung! Hidup manusia yang adalah anugerah Tuhan ini tidak dengan sendirinya menjadi anugerah bagi sesama. Tidak jarang terjadi, bahwa kehadiran seseorang itu malah mendatangkan mala-petaka bagi orang lain seperti tersirat dalam bacaan perikop ini.
Nabi Mikha berpesan kepada para pemimpin (agama, politik, dan masyarakat) bangsa Israel (Utara) di Samaria dan bangsa Yehuda di Yerusalem, agar mereka mendengar. Apa yang mau dikatakan itu sangat penting. Isinya ialah: (1) Sudah selayaknya para pemimpin itu mengetahui (paham dan mencintai) keadilan (ay.1b). (2) Para pemimpin Yehuda zaman itu dicap sebagai pembenci keadilan dan pecinta kejahatan (ay.2a), sebab mereka telah melakukan kejahatan kepada umat yang dipimpinnya, seperti tukang jagal memperlakukan domba yang dipotongnya (merobek dan mengupas kulitnya, mengambil dan mencincang dagingnya, dan meremukkan tulang-tulangnya, lalu dimasak untuk dimakan [ay.2b-3]). (3) Nanti akan tiba saatnya mereka mengalami malapetaka, lalu berseru-seru (minta tolong) kepada Tuhan. Namun demikian, Tuhan tidak akan menjawab. Ia menyembunyikan wajah-Nya, karena mereka jahat (ay.4).
Firman Tuhan ini menyatakan, bahwa para pemimpin yang mencintai kejahatan dan membenci kebaikan tidak akan mendatangkan berkat bagi umat yang dipimpinnya, melainkan kutuk (malapetaka). Tuhan akan memberkati umat-Nya, jika para pemimpin mencintai kebaikan dan membenci kejahatan. Hendaklah kita sungguh-sungguh mendoakan dan mendukung para pemimpin, baik yang di gereja maupun di tengah bangsa. Kita mendoakan, agar mereka menjadi pemimpin yang adil dan benar bagi banyak orang tanpa diskriminasi atau berat sebelah.
♪GB. 215 : 2
Doa : (Ya Tuhan, mohon berkatilah para pemimpin kami, agar mereka bekerja dengan jujur dan benar bagi kesejahteraan masyarakat)