Renungan Pagi, 23 Juli 2021
Hari Anak Nasional
♪KJ.15 : 1 – Berdoa
Kejadian 42 : 1-5
… berkatalah ia kepada anak-anaknya: “Mengapa kamu berpandang-pandang saja? (ay. 1)
Kondisi dunia saat ini banyak yang berubah, khususnya ketika pandemi Covid-19 masih melanda. Banyak orang yang harus kehilangan pekerjaan dan usahanya. Tetapi, dalam kondisi dunia seperti ini, apakah kita hanya berdiam diri saja dan tidak berbuat apa-apa?
Dalam bacaan kita pagi ini diceritakan tujuh tahun masa kelaparan tidak hanya melanda Mesir tetapi juga Kanaan. Yakub dan anak-anaknya merasakan dampak dari kondisi itu. Bahan makanan sudah menipis, sedangkan hasil panen sungguh sangat mengecewakan dan bahkan tidak ada. Di tengah kondisi seperti itu, anak-anak Yakub ternyata hanya berdiam diri saja. Mereka tidak melakukan apa-apa untuk mencoba menemukan jalan keluar. Oleh karena itu, setelah mendengar berita ada gandum di Mesir, Yakub menyuruh anak-anaknya pergi membeli gandum di Mesir. Ia tidak mau, ia dan anak anaknya mati kelaparan. Anak-anak Yakub berangkat ke Mesir, kecuali Benyamin, adik Yusuf, yang tidak ikut karena dilarang Yakub.
Selagi kita masih hidup di dunia ini, tantangan dan pergumulan hidup akan selalu datang silih berganti. Semuanya itu menantang kita untuk tidak boleh berdiam diri saja. Sebagai orang Kristen, kita tidak boleh pasif menerima kenyataan apa pun yang menimpa kita. Dengan Sumber Daya yang telah Tuhan beri, kita semestinya dapat berinisiatif dan kreatif menemukan jalan keluar untuk setiap pergumulan yang dihadapi. Sambil selalu melibatkan Tuhan dalam setiap perjuangan itu, kita percaya pergumulan sebesar apa pun pasti akan terlewati. Memperingati Hari Anak Nasional pada hari ini, mari kita juga mendidik generasi penerus yang handal, generasi penerus yang inisiatif dan kreatif, bukan pasif. Mereka kelak diharapkan menjadi orang-orang yang mampu mengatasi situasi sesulit pun.
♪KJ.15 : 3
Doa : (Ya Tuhan, tetaplah dampingi kami dan tolonglah kami untuk selalu berinisiatif dan kreatif dalam menghadapi pergumulan hidup ini)