Renungan Pagi 1 September 2021

PENGAKUAN : AWAL PENGHAPUSAN DOSA

Renungan Pagi, 1 September 2021

♪KJ.27 : 1 – Berdoa

Mikha 7 : 1 – 6
Celaka aku! Sebab keadaanku… (ay.1a)

Umat Tuhan berseru “Celaka aku!” Mengapa mereka berseru begitu? Karena mereka hidup dalam kesulitan mendapat makanan (ay.1) di tengah tengah masyarakat yang akhlaknya merosot (ay. 2 – 6). Pada zaman itu disebutkan bahwa kelakuan masyarakatnya sangat buruk, bahkan barbar, yaitu: orang saleh sudah hilang dan orang jujur sudah tiada lagi (ay. 2a); mengincar darah (membunuh) dan berusaha menangkap yang lain dengan jaring (mencelakakan) (ay, 2b); cekatan berbuat jahat, hakim dapat disuap, pembesar memberi putusan sekehendaknya dan hukum diputar-balikkan; orang baik seperti tumbuhan duri dan yang paling jujur seperti pagar duri; hari hari penghukuman sudah datang dan akan terjadi kegemparan di antara mereka (ay. 2b – 4); dan di lingkungan keluarga saling melawan (ay.6). Betapa bobroknya akhlak masyarakat di zaman itu, maka disisipkanlah suatu nasihat, yaitu agar jangan percaya dan mengandalkan teman, serta menjaga mulut (ay. 6).

Manakah yang terjadi terlebih dahulu? Kemerosotan akhlak menimbulkan penderitaan ataukah penderitaan mengakibatkan bobroknya akhlak masyarakat? Jawabannya keduanya benar. Jika masyarakat tak berakhlak, maka akan menderita. Jika ma-syarakat menderita akan mendorong mereka berbuat jahat. Maka tugas utama gereja dalam pembangunan bangsa ialah membangun etik-mental-spiritual yang kokoh melalui proses pendidikan yang melibatkan instansi sekolah, keluarga, dan masyarakat. Keterlibatan gereja dalam pembangunan bangsa nyata dalam pengabdian warga gereja di semua sektor kehidupan. Tugas gereja ialah memperlengkapi mereka menjadi orang beriman dan berakhlak baik. Sejak awal gereja hadir di nusantara, turut mengembangkan pelayanan pendidikan dengan pemba ngunan sekolah-sekolah. Lewat cara itu, Gereja telah memberi kontri-businya bagi pembangunan bangsa.

♪KJ.27 : 4

Doa : (Tuhan, mohon berkatilah peran gereja di bidang pendidikan)