Renungan Malam, 31 Juli 2021
♪GB.369 : 1 – Berdoa
Ulangan 24 : 19 – 22
itulah bagian orang asing, anak yatim dan janda (ay.21b)
Tidak asing lagi di telinga, jika mendengar pembicaraan, membaca berita atau media sosial tentang gaya hidup “Sultan” yang muncul di tengah-tengah masyarakat pada saat ini. Rumahnya mewah seperti milik sultan. Makanannya selera sultan. Pakaiannya seperti model sultan. Salahkah? Tidak. Tidak ada salahnya dapat menikmati gaya hidup seperti sultan.
Sebagai pengikut Kristus, kita selalu diingatkan, bahwa dahulunya adalah seorang budak. Israel dahulu adalah budak di tanah Mesir. Kita pun dahulu adalah budak dosa. Hanya karena kasih Allah yang telah dianugerahkan-Nya, kita telah dibebaskan dari belenggu perbudakkan. Harkat kemanusiaan kita telah dipulihkan, diangkat dari lumpur ke tempat yang tinggi oleh-Nya. Lalu, apa kuat dan hebatnya kita? Apa yang dapat kita banggakan dan pamerkan kepada sesama; kedudukan, jabatan, kekayaan atau kepintaran kita?
Allah adalah pemilik dari semua yang dapat kita nikmati pada saat ini. Tanpa perkenanan-Nya, tidak mungkin kita dapat memiliki semua yang ada pada saat ini. Ia memberikan semuanya kepada kita untuk dinikmati. Maksudnya, supaya melalui segala yang ada, kita dapat memuliakan nama dan kebesaran-Nya. Di dalam semua kelebihan yang ada pada kita -jika dibandingkan dengan orang lain-, ingatlah ada hak mereka yang menderita sengsara. Jangan sombong dan serakah. Jangan ingin menikmati dan menguasainya sendiri, segala kelebihan yang telah dikaruniakan dan dipercayakan Allah kepada kita. Ada orang yang termarginal, tersisih dan terlupakan.
Ada orang yang belum dapat merasakan berkat Allah seperti yang kita peroleh. Allah mengirimkan kita kepada mereka. Marilah keluar dan menjumpai mereka. Tolonglah mereka yang menderita miskin dan sengsara, yang terbelenggu perbudakan dunia, maka Allah akan tersenyum melihatnya dan selalu member-kati pekerjaan kita.
♪GB.369 : 2,3
Doa : (Ya Allah, mohon pakailah hidupku untuk melepaskan belenggu penderitaan sesama dengan bimbingan kuasa Roh Kudus)