Renungan Pagi, 24 Juli 2021
♪KJ.462 : 1 – Berdoa
Kejadian 47 : 13 – 20
Yusuf membawa uang itu ke dalam istana Firaun (ay.14)
Di tengah situasi dimana banyak orang bergantung kepada kita, bujuk rayu dalam hati untuk memanfaatkan keadaan untuk kepentingan diri terkadang muncul. Apalagi ketika posisi tertinggi telah ada di tangan kita. Dorongan kedagingan untuk mem-perkaya diri sendiri dapat muncul seketika. Tetapi, hal tersebut tidak terjadi pada diri Yusuf dalam bacaan kita di pagi ini.
Ketika seluruh negeri Mesir dan Kanaan tidak ada makanan karena dilanda kelaparan, Yusuf mengumpulkan semua uang hasil penjualan gandum dan menyerahkan kepada Firaun. Ia tidak mengambil uang tersebut sepeser pun. Seluruhnya dibawa ke dalam istana Firaun. Setelah tidak ada lagi uang, rakyat Mesir memberi segala ternak mereka kepada Yusuf untuk ditukar dengan gandum. Lalu pada tahun yang kedua, mereka juga menyerahkan tanah dan tenaga mereka kepada Yusuf ganti gandum. Dengan demikian, mereka menjadi hamba Firaun dan seluruh negeri itu menjadi milik Firaun. Di sinilah integritas Yusuf teruji. Yusuf tetap setia kepada orang yang telah memberi kepercayaan kepadanya, yakni Firaun. Sedikit pun ia tidak berpikir untuk mengambil keuntungan bagi dirinya sendiri (tidak oportunis). Yusuf ternyata tidak berubah, baik sebelum maupun sesudah ia memegang kekuasaan.
Dalam kehidupan ini, kita juga sering dipercayakan sebuah tanggungjawab. Tanggungjawab itu terkadang memberi kita kesempatan untuk leluasa mengambil keuntungan bagi diri sendiri dan memperkaya diri sendiri. Tetapi, hari ini, kita belajar dari integritas dan terlebih kualitas iman Yusuf. Ia tidak menggunakan kesempatan untuk mengambil keuntungan bagi dirinya. Ia tetap setia dan melakukan semuanya untuk Firaun dan tentu kepada Allahnya. Ia tetap melakukan apa yang baik di mata Tuhan karena Tuhan yang menolongnya.
♪KJ.462 : 3
Doa : (Ya Tuhan, ajarlah kami untuk tidak mengambil kesempatan untuk keuntungan diri sendiri, tetapi tetap menjaga kepercayaan yang diberikan kepada kami)